Polda Bangka Belitung, Bidang Hubungan Masyarakat,- Wakapolda Kep. Bangka Belitung, Brigjen Pol. Tony Harsono, S.I.K., M.H., secara resmi menutup kegiatan Taklimat Akhir Audit Kinerja Itwasda Tahap II Tahun Anggaran 2025 Aspek Pelaksanaan dan Pengendalian. Kegiatan ini berlangsung di Rupattama Polda Kep. Babel, Jumat (28/11/2025).
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Irwasda Polda Kep. Babel dan Pejabat Utama (PJU) Polda Babel. Sementara itu, Kapolres jajaran beserta staf mengikuti kegiatan secara virtual melalui zoom meeting dari wilayah masing-masing.
Dalam sambutannya, Wakapolda menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan audit kinerja yang telah berlangsung selama 18 hari, terhitung mulai tanggal 10 November hingga 27 November 2025.
”Pelaksanaan audit kinerja dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan yang direncanakan,” ujar Wakapolda.
Brigjen Pol. Tony Harsono menekankan bahwa audit kinerja ini dilakukan secara independen, objektif, dan profesional berdasarkan standar pemeriksaan yang berlaku. Tujuannya tidak lain adalah untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan akuntabilitas pengelolaan anggaran.
”Hal ini penting untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, serta ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan,” jelas Wakapolda
Menanggapi hasil audit, Wakapolda memberikan instruksi tegas terkait temuan-temuan yang disampaikan oleh Tim Audit Kinerja Itwasda. Ia meminta seluruh Satuan Kerja (Satker) dan Satuan Wilayah (Satwil) untuk segera melakukan perbaikan.
”Berkaitan dengan temuan ini, secara khusus saya instruksikan kepada seluruh Satker dan Satwil agar segera ditindaklanjuti sesuai rekomendasi. Saya beri waktu paling lambat 30 hari terhitung mulai tanggal Taklimat Akhir ini,” tegasnya.
Ia berharap tindak lanjut tersebut dilakukan secara cermat, teliti, cepat, dan benar. Hal ini diperlukan agar terjadi perbaikan yang serius, konsisten, dan berkelanjutan, serta meminimalisir risiko terjadinya temuan berulang di masa mendatang.

