BerandaBid HumasTribrataTalk : 27 Tahun Berkiprah Di Babel, RRI Sungailiat Tetap Eksis Dan...

TribrataTalk : 27 Tahun Berkiprah Di Babel, RRI Sungailiat Tetap Eksis Dan Jadi Rujukan Penyiaran Informasi Masyarakat Babel

Polda Bangka Belitung, Bidang Hubungan Masyarakat,- Meskipun hanya terdengar suaranya tanpa ada visualisasi, fungsi dari radio sendiri tidak bisa dikesampingkan dalam hal penyiaran ataupun penyampaian informasi kepada masyarakat.

Seperti halnya, Radio Republik Indonesia (RRI) yang tetap eksis ditengah-tengah gempuran banyaknya media baik cetak hingga online yang menjamur.

Untuk di Bangka Belitung sendiri, eksistensi keberadaan RRI sudah hampir memasuki tahun ke 27. Sebagai media tertua yang ada di Babel, RRI yang berada di Sungailiat Kabupaten Bangka ini masih digaungi menjadi rujukan dalam memberikan informasi kepada masyarakat.

“Keberadaan RRI sendiri di Babel sejak tahun 1994 lalu, mulai dari radio persiapan hingga sekarang. Keberadaan RRI ini tetap sebagai media publik dan rujukan. RRI juga salah satu media tertua juga sebagai media rujukan informasi kepada masyarakat,”kata Raditiya Pinandita selaku Katim Kerja Bidang Pemberitaan RRI Sungailiat saat menjadi Narsum Tribratatalk Bid Humas yang dipandu Kabid Humas Polda Babel Kombes Pol Maladi, Kamis (16/2/23).

Katim Kerja Bidang Pemberitaan RRI Sungailiat yang akrab disapa Bung Adit ini menyebutkan ditengah berkembangnya zaman, RRI turut berkompetensi untuk multi platform.

Bukan hanya hadir dari Radio seperti dulunya, RRI saat ini, kata Bung Adit turut hadir dalam berbagai sajian seperti website atau berita online.

“Ada juga saat ini RRI Net yang bisa di akses di HP. Selain itu kita juga punya live-live khusus, namun bukan seperti TV karena kita memang tidak terlepas dari RRI itu Radio khususnya. Perkembangan era tekhnologi kita harus bisa berkembang di Multi Platform,”kata Bung Adit.

Untuk jaringan informasi, Bung Adit menerangkan bahwa pihaknya sendiri dari awal ada beberapa kegiatan seperti Opini Publik untuk menyerap dan mendengar aspirasi dari pendengar terkait perkembangan isu yang ada di masyarakat.

Dari informasi itupun, pihaknya tidak semerta-merta menerima langsung dan menyiarkan informasi tersebut. Namun, pihaknya harus tetap melakukan berkordinasi dengan mitra terkait.

“Seperti ada penyelewangan Gas Elpiji misalnya, tetap kita kordinasi dengan pihak Kelurahan, Bhabinkamtibmas dan Kepolisian setempat. Itulah salah satu kita sebagai media rujukan, tidak serta merta ada informasi masuk kita langsung buat berita. Namun kita croscek terlebih dahulu.”katanya.

Bung Adit juga menjelaskan terkait standart khusus pemberitaan yang harus dimiliki oleh setiap reporter di RRI. Seperti setiap reporter RRI harus membuat dua item berita baik berita di Radio (voice) maupun online.

Oleh sebab itu, ia menuturkan harus adanya ketelitian bagi setiap reporter di RRI karena berita di Radio dan online memiliki perbedaan mulai dari tulisan, bahasa.

“Jadi ini harus ada kejelian, ketika memang reporter turun kelapangan misalnya 1 topik kejadian laka lantas, tambah 1 lagi harus ada laporan report on the spot yang nantinya akan diolah menjadi berita online, direkam kemudian jadi berita radio. Dan kita tetap mengacu 5W 1H.”tuturnya.

Selanjutnya, Bung Adit juga turut menjawab keresahan yang ada dimasyarakat beberapa waktu yang lalu terkait penculikan anak khususnya di Bangka Belitung.

Ia mengaku, setiap hari pihaknya mendapatkan pertanyaan dari masyarakat terkait kebenaran informasi tersebut yang sudah beredar luas melalui media online dan media sosial.

Sebagai media rujukan, pihaknya lanjut Bung Adit langsung melakukan konfirmasi ke Kepolisian untuk menjawab pemberitaan penculikan anak yang terjadi di salah satu Kabupaten di Bangka Belitung.

“Inilah mitra kita dengan Kepolisian, kita memang harus bersinergi untuk menjawab keresahan masyarakat,’ujarnya.

Sementara itu memasuki tahun politik sendiri, pihaknya dalam hal pemberitaan secara tegas menyatakan Netralitas.

Bahkan, menurutnya atensi tersebut langsung turun dari Pusat RRI agar tetap kepada Visi dan Misi Netral dan tidak memihak kepada siapapun.

“Siaran maupun pemberitaan, tidak serta merta harus bisa memuat informasi terkait politik ketika memasuki tahun politik. Termasuk iklanpun tidak boleh. Ketika memang harus iklan, satu paslon harus diikutin paslon lain. Membuat beritapun reporter tidak boleh menampilkan mempublikasikan satu calon atau kandidat, namun harus diikuti dengan yang lain sehingga tidak ada terlihat berkepihakan”jelasnya.

Terakhir masalah kamtibmas, Bung Adit menilai situasi kamtibmas di wilayah Bangka Belitung ini terkenal dengan aman dan kondusif. Menurutnya, hal ini selaras dengan kultur budaya masyarakat Bangka Belitung yang terbuka dengan siapapun.

Selain itu, pihak Kepolisian menurutnya juga tidak underastimate dan terus memberikan pengamanan dan pengawasan serta selalu berkolaborasi lintas sektoral dengan membina sinergitas dimasing-masing wilayah.

“Kalau RRI selaku media penyiaran berharap sinergitas RRI dengan Kepolisian terjalin sehingga apa pun info berkembang dimasyarakat segera terselesaikan,”harapnya.

Berita Lainnya