BerandaPolresBangka BaratPolsek Jebus Bekuk IRT Pencurian Gelang Di Toko Emas

Polsek Jebus Bekuk IRT Pencurian Gelang Di Toko Emas

Polda Kep. Bangka Belitung. Bidang Humas,- Terlilit Perekonomian seorang IRT nekat bawa kabur sebuah Gelang Emas dengan modus ingin membeli.
Berlagak berbelanja, ELH ( 30 ) malah melarikan gelang emas bernilai jutaan rupiah. Ulah nekad ibu rumah tangga itu membuat dia mendekam di tahanan Polsek Jebus.

Pencurian yang dilakukan ELH terjadi pada Selasa ( 15/2 ), di Toko Emas Anggrek milik Arianto di Desa Puput, Kecamatan Parittiga.

Kapolsek Jebus, AKP Galih W. Nugroho mengatakan, ELH melakukan aksinya sekira pukul 10.30 WIB. Wanita ini masuk ke toko emas, saat istri Arianto sedang sibuk melayani pembeli.

” Saat istri Arianto sibuk melayani pembeli, datang lah ELH ke toko emas tersebut, dia meminta istri pelapor untuk melihat gelang emas yang ada di dalam etalase kaca,” ujar Galih.

Tanpa curiga, istri Arianto pun mengeluarkan gelang emas yang dimaksud dan memberikannya kepada ELH. Setelah memegang barang berharga tersebut, pelaku tanpa pikir panjang langsung membawa lari gelang tersebut menggunakan sepeda motor.

” Adapun kerugian akibat pencurian itu, satu gelang emas 30 mata yang diambil harganya Rp. 8.250.000,” sambung Galih.

Kejadian tersebut dilaporkan Arianto ke Polsek Jebus. Polisi pun segera bergerak melakukan penyelidikan mencari keberadaan pelaku. Polisi mendapat informasi, ELH sedang berada di Jalan Raya Desa Puput, Kecamatan Parittiga.

” Tim kita berhasil mengamankan pelaku yang waktu itu sedang berada di Jalan Raya Desa Puput,” jelasnya.

Setelah berhasil diamankan, anggota Polsek Jebus segera melakukan interogasi. Tanpa bisa berkelit, ELH pun mengakui perbuatannya.

” Dari hasil interogasi pelaku mengakui telah melakukan pencurian berupa satu buah gelang emas 30 mata. Selanjutnya tersangka dan barang bukti dibawa ke Polsek Jebus untuk proses penyidikan lebih lanjut. Kami mengingatkan agar masyarakat harus selalu waspada terhadap situasi di sekitarnya, dan tidak menganggap remeh kerawanan yang mungkin dapat terjadi,” kata Galih.

Berita Lainnya