Polda Kep. Bangka Belitung. Bidang Humas,- Pencanangan zona integritas menuju WBK dan WBBM ini bukan hal baru bagi Kombes Pol Donny Adityawarman, Direktur Direktorat Polairud Polda Kepulauan Bangka Belitung.
Sewaktu dia menjabat Kapolres di Trenggalek maupun di Banyuwangi, Polres itu menjadi Satker keempat di Indonesia yang mendapatkan predikat WBK.
“Kemudian pada saat saya di Sidoarjo, menjadi Satker pertama di Indonesia yang mendapatkan WBBM. Jadi ini bukan hal baru buat saya, dan Insya Allah, rekan-rekan disini bisa melakukan,” ungkap Donny di ruang kerjanya, Jum’at (4/2).
Donny menuturkan, banyak kesulitan yang akan dihadapi dalam rangka menuju WBK – WBBM tersebut, oleh karena itu perlunya komitmen bersama.
“Memang akan ada kelebihan-kelebihan yang akan kita dapatkan pada saat mendapatkan WBK maupun WBBM. Salah satunya peningkatan level gaji. Kalau WBK itu satu level diatas, kalau WBBM itu dua level diatas,” kata dia.
Tapi untuk meraih itu, Donny menjelaskan, banyak indikator – indikator yang harus dipenuhi. Salah satu indikatornya yaitu faktor – faktor pengungkit. Karena setelah mendapatkan predikat WBK maupun WBBM, nanti akan ada evaluasi dari Kemenpan-RB.
“Pada saat kita mendapatkan WBK, akan dievaluasi setahun berikutnya seperti apa? WBBM sama juga seperti itu. Artinya, kalau kita sekarang sudah dapat WBK, terus mengajukan WBBM, itu berarti penilaiannya dua. Gimana kemarin WBK-nya? Sekarang gimana caranya meraih WBBM? Itu dua kategori penilaian, artinya lebih rumit,” jelasnya.
Dikatakan Donny, untuk meraih WBK dan WBBM itu tidak bisa hanya pimpinan. Tapi memang harus ada rule model atau penggeraknya, kemudian bersama – sama seluruh anggota memang harus mau menuju ke zona WBK dan WBBM.
“Kalau hanya sebagian besar anggota, itu masih belum. Sebagian besar, artinya masih ada yang belum. Nah, ini yang sedang kita upayakan untuk kearah itu,” demikian Donny.
