Polda Kep. Bangka Belitung. Bidang Humas,- Belum lama ini tim gabungan Direktorat Polairud dan Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda Kepulauan Bangka Belitung, bertolak ke Batam Kepulauan Riau.
Rombongan terbang ke Batam, guna memburu jaringan kapal hantu, yang ditangkap di hutan Bakau Tanjung Jati, Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan, beberapa waktu lalu.
Direktur Polairud Polda Kepulauan Bangka Belitung, Kombes Pol Zainul mengatakan ini usai prosesi tabur bungan di dermaga Polairud Polda Babel, di jalan Lintas Timur, Desa Air Anyir, Selasa (29/6/2021) siang.
Menurut Zainul, upaya pengejaran awak dan jaringan kapal hantu tersebut dipimpin Wadirpolairud AKBP Nasution. Bahkan Zainul menyebut pihaknya telah mengantongi identitas jaringan kapal hantu yang diburu menggunakan helikopter tersebut.
“Kemarin tim dipimpin pak Wadir terbang ke Batam, untuk memburu jaringan kapal hantu ini. Selain Polairud tim dari Krimum juga dilibatkan, untuk identitas jaringan itu sudah kami kantongi,” kata Zainul.
Namun, Zainul belum bisa membeberkan secara detail identitas jaringan kapal hantu tersebut, mengingat masih dalam tahap penyelidikan.
“Kalau detailnya belum bisa kami sampaikan karena ini masih proses pengumpulan data dan penyelidikan, nanti kalau sudah ada titik terang baru kami sampaikan,” kata Zainul.
Diberitakan sebelumnya, Keberadaan nahkoda dan ABK kapal hantu yang ditangkap di perairan hutan Tanjung Jati, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan, Sabtu (5/6/2021) lalu, masih misterius.
Sementara, barang bukti kapal Hantu yang sebelumnya sempat dievakuasi ke Dermaga Sadai, saat ini telah diamanakan di dermaga Direktorat Polairud Polda Babel, dikawasan jalan Lintas Timut, Desa air Anyir, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka.
Begitu juga dengan barang bukti, yang sempat terlihat dibuang ABK saat terjadinya pengejaran oleh Direktorat Polairud Polda Babel, menggunakan Helikopter.
Selain evakuasi, penyisiran nahkoda, ABK serta barang bukti, juga dilakukan anggota BKO mabes Polri, menggunakan speed boat. Namun hingga proses evakuasi selesai, keberadaan nahkoda, ABK serta barang bukti belum menemui titik terang.